Thursday, July 15, 2010

HIDEYO NOGUCHI 野口英世


Seorang anak laki-laki bernama Seisaku yang lebih dikenal sebagai Hideyo Noguchi lahir pada tanggal 9 Nopember tahun 1876 dari keluarga petani di kota Inawashiro,Fukushima Prefektur. Peristiwa luka bakar berat yang dialami akibat jatuhnya api pendiangan menimpa tangan kirinya di usia yang sangat dini (1,5tahun) tersebut telah mencacatkan tangan kirinya., sehingga kondisi fisiknya tidak memenuhi syarat untuk bekerja melanjutkan tugas ayahnya sebagai petani. Kecacatan fisik Seisaku telah membawa arahan pemikiran dan segala perhatiannya pada aktifitas belajar. Meskipun sebagai seorang murid sekolah ia dengan kepandaiannya kerapkali mendapat kepercayaan untuk menggantikan tugas mengajar gurunya dalam memberikan pelajaran pada teman-teman sekelasnya. Dengan keadaan orangtuanya sebagai petani miskin serta keburukan ayahnya sebagai pecandu minuman keras sangat tidak mendukung untuk melanjutan pendidikan baginya.















Peta Kota Inawashiro, Fukushima, Japan




Namun berkat dorongan semangat dan kasih-sayang ibunya serta guru kesayangannya bernama "Sakae Kobayashi" yang rela menjual segala harta-bendanya untuk membantu kelanjutan pendidikan Seisaku, maka Seisaku telah berhasil menyelesaikan studinya pada Sekolah Menengah Umum Inawashiro.







Kota kelahiran Hideyo Noguchi Inawashiro,Fukushima Prefektur
(Illustrasi oleh ES/Prasasti)




Saat mengikuti pendidikan di Sekolah Menengah Umum tersebut Seisaku telah mendapat bantuan dana pengobatan operasi dari beberapa orang sahabatnya untuk penyembuhan tangan kirinya yang cacat, tetapi sayang sekali usaha penyembuhan tidak membuahkan hasil. Namun disaat menjalani proses penyembuhan di rumah sakit tersebut beliau mulai memahami kebesaran arti dunia kedokteran saat itu. Sehingga sejak itu Seisaku bertekad untuk menggeluti dunia kedokteran. Dengan kemauannya yang keras ia telah menawarkan diri untuk menjadi anak didik Dokter Kanae Watanabe yang merupakan klinik tempat ia berobat di kota Aizuwakamatsu, Fukushima Prefektur
















Saat Seisaku(Hideyo Noguchi) mengalami luka bakar pada usia 1 setengah tahun.(Ilustrasi oleh ES/Prasasti)





Kemudian dibawah bimbingan guru berjasanya Morinosuke Chiwaki, Seisaku diusianya yang sangat muda (20 tahun) dengan prestasi yang gemilang telah mendapat pengakuan dengan meraih sertifikat sebagai dokter dari rumahsakit yang sekarang benama Tokyo Shigaku Clinic. Tokyo.




Propesor Shibasaburo Kitazato (kiri)
Morinosuke Chiwaki Guru Berjasa(kanan)

Hideyo Noguchi saat berusia 15 tahun



Sejak itu jenjang prestasi dan karier kedokterannya mulai meningkat yang ditandai dengan terpilihnya ia sebagai asisten pada laboratorium penelitian penyakit menular yang dipimpin oleh guru besar ternama dunia saat itu Propesor Shibasaburo Kitazato.












Dokter Watanabe



Perubahan nama

Pada tahun 1885(tahun Meiji 18) sebuah novel populer yang ditulis oleh Shoyo Tsubouchi yang berjudul "Jiwa Pelajar Zaman Kini" mengetengahkan tokoh utama bernama "Seisaku Nonoguchi" yang memiliki kesamaan nama dengan namanya, sisi keburukan sifat tokoh utama Seisaku Nonoguchi yang ditampilkan dalam cerita novel tersebut memiliki sedikit kesamaan dengan sifatnya sehingga untuk maksud memperbaiki sif at buruk yang ada pada dirinya tersebut ia telah memutuskan merubah namanya menjadi "Hideyo Noguchi".










Noguchi, saat bertugas sebagai salah seorang anggota team dokter yang di utus pemerintah
Jepang ke Niuzhuang, China 1900~1903.




Sumbangan besar

Berkat jasa penemuannya atas bakteri penyakit pes (Vresinia Pestis) yang ia temukan saat bertugas di Karantina Pelabuhan Laut Yokohama telah membawa peranan dan namanya mencuat ke panggung dunia kedokteran internasional. Pada tahun 1899 berkat tawaran Propesor Shibasaburo Kitazato, maka Seisaku alias Hideo telah ikut sebagai anggota team pemberantasan penyakit pes internasional yang diselenggarakan di Niuzhuang, Republik Rakyat China sekarang.









Noguchi bersama rekannya Profesor Alexander Murphy, saat bertugas di Laboratorium Accra, Afrika 1927



Pada tahun 1900 hingga tahun 1903 berkat bantuan serta dorongan guru tercintanya Kobayashi serta Chiwaki ,Seisaku melanjutkan studinya ke Fakultas Kedokteran Universitas Pennsylvania, Philadelphia Amerika Serikat dengan mengambil tema penelitian tentang racun ular. Dan wawasan kependidikannya dipe rkaya dengan memperdalam ilmu kedokterannya dibawah bimbingan Doctor Madsen selama 1 tahun pada Universitas Carnegie Kopenhagen, Denmark antara tahun 1903 - 1904.













Hideyo Noguchi dengan Propesor Freksiner dari Universitas Pennsylvania A.S





Diakhir tahun 1904 kedatangan Hideyo Noguchi untuk menjadi asisten utama peneliti pada Rockefeller Research Insititute telah disambut oleh Propesor Frekisner dari Universitas Pennsylvania yang saat itu menjabat sebagai Direktur Lembaga Riset Rockefeller (Rockefeller Institute for Medical Research). Penelitian yang telah dilakukan Hideyo Noguchi pada Lembaga Riset Rockefeller terbagi dalam 3 bagian besar.











Noguchi saat bertugas menjadi Asisten Utama Peneliti Lembaga Riset Rockefeller, Amerika Serikat 1904.






1. Penelitian atas Racun Ular ( Dilakukan sejak Tahun 1901 s/d …..)

2. Penelitian atas Penyakit Rajasinga ( Dilakukan sejak Tahun 1905 s/d ….)

Penelitian atas Penyakit Demam Kuning ( Dilakukan sejak Tahun 1918 s/d ….)


Selama bertugas di Lembaga Riset Rockefeller anggota team peneliti sejawat seringkali menyinggung tentang pendeknya waktu tidur Hideyo Noguchi sebagai orang Jepang.

Pertemuan Hideyo Noguchi dengan istrinya penduduk setempat bernama "Mary" berlangsung saat beliau bertugas di lembaga tersebut.














"Mary" Istri Hideyo Noguchi, seorang wanita Amerika.







Tahun 1913 beliau diundang ke berbagai negara di Eropa seperti Jerman dan sebagainya atas kesuksesan penelitiannya tentang spirochete rajasinga yang telah ia lakukan pada Laboratorium Penelitian Rockefeller.



Pada tahun 1915 Hideyo Noguchi yang telah meraih keberhasilan yang gemilang di luarnegeri datang untuk kepulangan sementara ke Jepang , tetapi kepulangnnya tersebut telah menggemparkan masyarakat Jepang dan membuatnya menjadi sasaran kerumunan para wartawan dari berbagai media-masa dalam negeri Jepang. Saat itu orang dapat memahami kehebatan dan kebesaran jasa dan kontribusi beliau.











Saat terakhir Noguchi berperang dalam penelitian melawan penyakit menular yang tengah melanda berbagai negara







Pada tahun 1918 beliau bertugas ke Guayaquil, Equador dan ke beberapa negara Amerika Latin lainnya(Peru, Brazil Meksiko) untuk melakukan penelitian tentang vaksin penyakit demam kuning secara lebih dalam . Serta penelitian vaksin Demam Oroya(Oroya fever), poliomyelitis dan trachoma. Pene muan-penemuannya tersebut telah banyak menyelamatakan banyak nyawa manusia sampai sekarang ini, sehingga ia dicalonkan oleh dunia sebagai satu-satunya calon penerima hadiah nobel saat itu.

Selama Seisaku berada di Equador tersebut berkat jasa-jasanya ia telah dianugerahi jabatan sebagai seorang Kolonel oleh Kesatuan Angkatan Darat Pemerintah Negara Equador saat itu.



Dan pada tahun 1927 ketika Hideyo Noguchi mendapat berita bahwa obat penyakit demam kuning yang ditemukannya tidak dapat menyembuhkan penyakit demam kuning yang melanda Afrika, maka beliau pergi bertugas ke Accra, Gold Coast, Ghanna Afrika untuk memperdalam penelitiannya tentang penyakit demam kuning di Afrika. Akan tetapi kedatangannya ke Afrika sebaliknya justru telah menyebabkan beilau terjangkit penyakit demam kuning yang ia teliti sendiri sehingga pada tanggal 21 Mei 1928 Noguchi menghembuskan nafasnya yang terakhir diusianya yang ke 51 tahun.

Surat kabar dan berbagai masmedia lainnya di seluruh dunia serentak mengumumkan berita meninggalnya Dr.Noguchi di Accra,Afrika, dan pada tanggal 13 Juni 1928 jenasah Dr.Noguchi diletakkan di dalam peti jenasah yang terbuat dari besi tiba di New York, dan dua hari kemudian yakni pada tanggal 15 Juni 1928 telah dilakukan upacara pemakaman atas almarhum Noguchi secara akbar oleh Lembaga Riset Rockefeller. Jenasah Dr.Noguchi telah di semayamkan di Woodlaw Cemetery, North Bronk, Manhattan USA.

Disaat masa-masa terakhir dari kehidupan Hideyo Noguchi, beliau sempat meninggalkan untaian kata yang berbunyi " Kokorozashi Ezareba , Futatabi Shichio fumazu ", bila diartikan secara harfiah berarti " Bila tidak dapat menggapai tujuan, maka akan tidak dapat menginjak bumi untuk yang kedua-kalinya".











Saat jenasah Hideyo Noguchi yang dimuat dalam peti jenasah terbuat dari besi sedang di angkut oleh rekan-rekan sejawatnya dari lembaga Riset Rockefeller, Amerika Serikat 15 Juni 1928.







Untuk mengenang kebesaran jasa dan kemuliaan jiwa Hideyo Noguchi Menteri Keuangan Jepang Masajyuro.Shiokawa pada tahun 2004 mewakili pemerintah Jepang telah mengumumkan penerbitan uang kertas baru bergambar wajah Hideyo Noguchi bernilai nominal \.1000 yang menurut rencana akan diedarkan ke masyarakat Jepang. Uang kertas tersebut diedarkan untuk menggantikan uang kertas dengan nilai nominal yang sama bergambar wajah tokoh sastrawan Jepang peraih hadiah Nobel Shosseki Natsume.














Patung Hideyo Noguchi, di Ueno Park,Tokyo.








Uang kertas 1000 yen bergambar Hideyo Noguchi.



Selain uang kertas bernilai nomina l tersebut uang kertas bernilai nominal \ .5000 yang bergambar wajah Inazo Nitobe.

No comments:

Post a Comment